foto : unsplash.com
Kadang kita merasa bahwa kita tidak beruntung saat
berada dalam kekurangan, seperti kekurangan harta, keluarga tidak harmonis atau
bisnis tidak lancar. Namun disisi lain kita melihat keluarga para Penyiar Islam
selalu berkecukupan. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keinginan untuk dapat
menirunya. Ternyata ada beberapa hal yang menjadikan mereka hidup berkecukupan,
ini dia 12 diantaranya..
(Lanjutan...)
7.
Menyantuni Sesama Muslim terutama Anak Yatim
Para Ustadz/Ustadzah adalah orang yang
selalu mengutamakan kepentingan sesama muslim, mereka tidak segan-segan berbagi
kepada sesama terutama anak-anak yatim. Para santri yang berguru kepada mereka
seringkali tidak dipungut pembayaran untuk biaya hidup, yang diharapkan adalah agar
syiar selalu terjaga sampai ke penjuru negeri. Mengenai pemenuhan kebutuhan
para santri, semuanya diserahkan kepada Allah SWT. Dan Allah SWT mengijabahi
doa mereka, mencukupkan kebutuhan para santri bahkan lebih diberi lebih banyak
dari sekedar kebutuhan makan dan minumnya.
8.
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu bermanfaat yang dibagikan kepada sesama adalah
amalan yang tidak akan putus pahalanya selamanya. Dengan ilmu yang bermanfaat,
semakin banyak orang melakukan kebaikan, semakin banyak manusia yang memberi
bobot bumi dengan kalimat “Tiada tuhan selain Allah”. Para ulama yang menjadi penyebar
kebaikan adalah orang-orang yang disayang Allah SWT, diberikan apapun yang
diminta, kecukupan kebutuhan material maupun spiritualnya.
9.
Silaturahmi Terjaga
Para
Ustadz/Ustadzah adalah orang-orang yang tidak pernah menaruh dendam dan
kebencian kepada orang lain. Orang yang bersalah dianggap sebagi orang yang
belum paham ilmu agama, sehingga jika disakiti sekalipun, mereka lebih memilih
memaafkan. Menganggap
semua manusia adalah saudara dan mencintai orang lain karena Allah SWT. Maka jalinan silaturahim inilah yang selalu
meluaskan rezekinya.
Barangsiapa yang ingin diluaskan
rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia
menghubungkkan silaturahmi (HR Muslim)
10.
Doa yang Makbul
Doa siapakah yang akan diterima Allah
SWT? Tentu saja doa orang-orang yang beriman, yang selalu mengingatnya kapanpun,
dimanapun dan dalam keadaan apapun. Apapun yang diminta oleh orang yang selalu
mengingatNya pasti dikabulkan. Pengampunan di akhirat dijanjikan akan diberikan,
apalagi hanya kecukupan kebutuhan dunia dan akhirat.
Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasananya Aku
dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah
kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran
(QS Al Baqarah : 186)
11.
Bertawakal
Setiap kali manusia berikhtiar, selalu ada tawakal
didalamnya, karena sesungguhnya hanya Allah SWT sebagai tempat bersandar atas
segala kesempitan hidup. Kadar tawakal kita mungkin berbeda-beda, Allah SWT
akan menilai seberapa berharapnya kita kepadaNya, seberapa banyak rizqi dan
kapan rizqi itu akan diberikanNya. Karenanya tawakal adalah wujud kepasrahan
kita kepada Allah SWT berharap Dia akan mencukupkan segalanya.
Allah SWT berfirman, yang
artinya “Dan barangsiapa yang bertawakkal terhadap Allah niscaya Allah bakal
mencukupkan (keperluannya)” QS 65 ; 3)
12.
Perniagaan atau Bisnis Halal yang Tidak Pernah
Merugi
Sifat dermawan para Ustadz/Ustadzah adalah
perniagaan yang tidak pernah merugi dihadapan Allah SWT. Apa yang diberikan
kepada orang lain sesungguhnya tidak hilang, namun menjadi benih kebaikan yang
akan terus melahirkan kebaikan. Ibarat perniagaan, kedermawanan adalah
perniagaan yang tidak pernah merugi.
“Sesungguhnya orang-orang
yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian
dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala pahala mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri’ (QS Fathir : 29-30)
Nah itu dia yang bisa
kita pelajari dari kehidupan para pemuka Penyiar Islam, para Ustadz/Ustadzah
yang selalu tawadhu dalam hidupnya. Semoga kehidupan mereka dapat menjadi salah
satu referensi kita dalam menjalani kehidupan.
Post a Comment